|
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH MENGGUNAKAN
ALAT POCT DENGAN
PHOTOMETER
MUH. FADLI S
AKADEMI ANALIS
KESEHATAN
MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2014
|
PERBEDAAN HASIL
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
MENGGUNAKAN ALAT POCT
DENGAN
PHOTOMETER
MUH. FADLI S
AKM 0511029
AKADEMI ANALIS
KESEHATAN
MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2014
|
|
PHOTOMETER
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan dan memperoleh gelar Ahli
Madya Analis Kesehatan (A.Md.AK)
Di Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar
Oleh :
MUH. FADLI S
0511029
AKADEMI
ANALIS KESEHATANMUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2014
|
||||
|
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
YANG TELAH DIUJI DAN DISETUJUI PADA
TANGGAL 7 JULI 2014
OLEH
PEMBIMBING I
HJ. NURLIA NAIM S.Si, M.Kes
NIP. 19580416197608 2 001
|
PEMBIMBING II
MARDIAH, S.Si, M.Kes
NBM. 1156984
|
PENGUJI
MUH.
IDRIS MONE, S.Si, M.Kes
NIP. 196412201985032003
MENGETAHUI
DIREKTUR AKADEMI ANALIS KESEHATAN
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
dr.
Hj. DARMAWATY RAUF, Sp. PK (K)
NBM. 1156989
|
|
Alhamdulillahirabbil
‘alamin. Puji syukur tak
terhingga kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, hidayah, dan keilmuan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Perbedaan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah
Menggunakan Alat POCT Dengan Photometer ”.
Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah menjadi rahmatan lil’alamin, sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam
dan bermanfaatnya ilmu sampai saat ini.
Proses penyelesaian tulisan
ilmiah ini, penulis melalui tantangan dan rintangan yang tidak sedikit. Namun penulis
mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari segala pihak sehingga tulisan ini memiliki
nilai semangat yang besar.
Karya tulis ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam proses
penyelesaian pendidikan DIII di Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian penulis teah berusaha agar karya tulis ini dapat
tersusun dengan baik.
|
|
1. Ibu dr.
Hj. Darmawati Rauf, Sp.PK(K) selaku direktur akademi analis kesehatan
muhammadiyah makassar,
2. Ibu Hj. Nurlia Naim, S.Si, M.Kes, sebagai
pembimbing I karya tulis, atas segala saran, bimbingan
dan arahannya.
3. Ibu Mardiah, S.Si, M.Kes, sebagai
pembimbing II karya tulis, atas segala saran, bimbingan dan arahannya.
4. Bapak Muh. Idris Mone, S.Si, M.Kes Selaku
penguji yang telah memberikan saran, kritikan yang bermanfaat sehingga karya
tulis ilmiah.
5. Bapak dan
Ibu Dosen beserta staf Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar yang
telah memberikan petunjuk serta dorongan moril selama penulis mengikuti
pendidikan sampai penulis menyelesaikan karya tulis ini.
6. Bapak DR.dr. H. A. MakbulAman, Sp.PD,
K-EMD selaku Pimpinan Klinik Finari Medical Centre yang telah membantu sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
7.
|
8.
|
9. Teman-teman
Kerja di Klinik Finari Medical Centre, k’Fatma, K’iren, K’indah, Pak Ali,
Mirawati, k’ran.
10. Andi Fitriani Makmur, Resky Inayah
Rasmi, Nurdamayanti Malbar, Fina Yunia, Asdar Gunawan, Firman, Ade’ Inha, Ade’
dian, Ade’ UUL, Amra, Suleha, Rasma, Nursyamsi yang membantu
dalam penulisan karya tulis ilmiah.
11. Teman
dekat Suhardi Lasawi, Sule’, Ancha, Agung, Fumen, dan Ismail.
12. Rekan –
rekan mahasiswa (i) kelas C1
dan C2 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan selama penulisan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata semoga karya tulis ini dapat berguna bagi penulis, masyarakat,
dan mahasiswa (i) Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar.
Makassar, Juli 2014
Penulis
MUH. FADLI.
S
|
Muh.
Fadli S, Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Menggunakan Alat POCT
dengan Photometer. (Pembimbing Nurlia Naim, dan Mardiah)
Glukosa merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat. Glukosa didapatkan
dari makanan yang dikonsumsi secara langsung dari karbohidrat maupun tidak
langsung dari makanan lain, glukosa diserap kedalam aliran darah ke seluruh
sel-sel dalam tubuh dimana dapat digunakan sebagai energi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
observasi laboratorik, Dimana jumlah sampel sebanyak 20 sampel darah
yang kemudian di uji dengan menggunakan Uji t. Tujuan dari penelititan ini
untuk mengetahui perbedaan hasil glukosa darah menggunakan alat POCT dengan
Photometer. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa t hitung
(0,916) < t tabel (2,025) yang berarti Ho diterima dimana tidak terdapat
perbedaan bermakna dari hasil kedua alat yang di bandingkan. Bagi peneliti
selanjutnya, disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan membandingkan
seberapa besar perbandingan hasil glukosa darah dengan menggunakan beberapa
alat yang berbeda.
|
Daftar pustaka 1969 - 2014
|
SAMPUL
DALAM..................................................................................... i
PERSYARATAN
GELAR ...................................................................... ii
LEMBAR
PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA
PENGANTAR .............................................................................. iv
ABSTRAK
................................................................................................ vii
DAFTAR
ISI............................................................................................... viii
DAFTAR
GAMBAR.................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar
Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan
Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat
Penelitian ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 4
A.
Tinjauan Umum Glukosa Darah................................................ 4
1.
Definisi Glukosa Darah........................................................... 4
2.
Metabolisme Glukosa.............................................................. 4
3.
Sumber Glukosa....................................................................... 6
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kadar glukosa darah.. 7
5.
|
6.
|
7.
Jenis-jenis sampel
Glukosa Darah ...................................... 11
B.
Pemeriksaan Laboratorium......................................................... 12
C.
Tinjauan Umum Alat POCT Accu Check Active...................... 14
D.
Tinjauan
Umum Tentang Alat Photometer Erba Chem-5...... 17
1. Pengertian Photometer Erba Chem-5.................................. 17
2. Spesifikasi Photometer Erba Chem-5.................................. 17
3. Prinsip Dasar............................................................................ 18
4. Cara mengkalibrasi alat Photometer Erba Chem-5........... 18
E.
Kerangka Pikir............................................................................... 19
BAB
III METODE PENELITIAN............................................................. 21
A. Jenis
Penelitian ........................................................................... 21
B. Populasi,
Sampel, Dan Teknik
Pengambilan
Sampel .................................................................. 21
C. Variabel
Penelitian ...................................................................... 22
D. Definisi
Operasional .................................................................... 22
E. Kerangka
Operasional ................................................................ 24
F. Lokasi
Dan Waktu Penelitian .................................................... 25
G. Prosedur
Penelitian ..................................................................... 25
1. Pra
analitik ............................................................................. 25
2. Analitik
.................................................................................... 27
3. Pasca
analitik ........................................................................ 29
H.
|
|
A. Hasil Penelitian............................................................................. 30
B. Pembahasan ................................................................................ 31
BAB V PENUTUP.................................................................................... 33
A. Kesimpulan.................................................................................... 33
B. Saran .............................................................................................. 33
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 34
LAMPIRAN
|
|
Gambar
2.1. Alat Accu Check................................................................. 16
Gambar
2.2. Susunan Tes Strip Metode Reflentance....................... 17
Gambar
2.3. Alat Photometer Erba Chem-5......................................... 17
Gambar
2.3. Kerangka Pikir.................................................................... 20
Gambar
3.1. Kerangka Operasional...................................................... 24
|
|
Tabel
4.1 hasil pemeriksaan kadar glukosa
darah............................. 30
|
|
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam mengambil keputusan/menetapkan
diagnosis, pemberian obat dan evaluasi pengobatan klinik diperlukan antara lain
pemeriksaan laboratorium. Salah satunya adalah pemeriksaan glukosa, dilakukan
pada pasien Diabetes Melitus (DM) sebagai tes diagnostik serta tes pengendalian
( Hardjoeno, 2003 ).
Umumnya tingkat gula
darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari ; 4-8 mmol/l (70-150
mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level
terendah pada pagi hari, sebelum orang makan. Bila level gula darah menurun
terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia.
Gejalanya adalah perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah
tersinggung, dan kehilangan kesadaran. Bila levelnya tetap tinggi, yang disebut
hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang singkat. Glukosa
dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Sebagian orang merasa mengantuk atau fungsi kongnitifnya menurun beberapa jam
setelah makan. (http://id.wikipedia.org/wiki/gula darah, 2007).
|
|
Alat pengukur kadar glukosa
darah cara reagen kering (glukometer) tersebut dapat dipercaya bila kalibrasi
dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan standar yang
dianjurkan. Secara berkala, hasil pemantauan dengan cara Glukometer perlu
dibandingkan dengan cara konvensional, misalnya dengan metode GOD-PAP yang
menggunakan alat photometer ( Perkeni ,2006 ).
Di Laboratorium Klinik
Finari Medical Centre (FMC), pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan
menggunakan alat POCT yaitu Accu Check Active, serta alat photometer.
Pemeriksaan menggunakan alat POCT dilakukan pada penderita yang hanya periksa
kadar gula tanpa disertai jenis pemeriksaan lainnya dan sebagai cadangan atau back
up apabila alat Photometer mengalami error. Pemeriksaan dengan alat Photometer
dilakukan pada penderita yang memerlukan beberapa jenis pemeriksaan
laboratorium sekaligus.
B.
|
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan hasil pemeriksaan
glukosa darah menggunakan Alat POCT
dengan Photometer?
C.
Tujuan
Penelitian
Untuk Mengetahui perbedaan
hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan Alat POCT dengan Photometer.
D.
Manfaat
Penelitian
1.
Institusi
Sebagai bahan acuan bagi pengembangan
kurikulum pendidikan dan sumbangsih bagi pihak akademik dan kepustakaan dalam
melakukan pembelajaran.
2.
Instansi
terkait / Tenaga Analis
sebagai acuan dan pertimbangan dalam
pemeriksaan glukosa darah yang tepat.
3.
Bagi
Peneliti
Sebagai bahan / aplikasi ilmu pengetahuan
yang diperoleh selama masa perkuliahan.
|
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan
Umum Glukosa Darah
1.
Definisi Glukosa Darah
Dalam ilmu kedokteran
gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa
merupakan hasil metabolisme dari karbohidrat. Glukosa didapatkan dari makanan
yang dikonsumsi secara langsung dari karbohidrat maupun tidak langsung dari
makanan lain, glukosa diserap kedalam aliran darah ke seluruh sel-sel dalam
tubuh dimana dapat digunakan sebagai energi. (http://id.wikipedia.org/wiki/metabolisme
karbohidrat, 2007).
2.
Metabolisme Glukosa
|
|
|
Proses terjadinya
glukosa dalam darah adalah semua makanan mengandung satu atau lebih zat yang
menghasilkan energi berikut ini adalah karbihidrat, protein, lemak segera
setelah diserap melalui usus kecil, zat-zat makanan itu diproses di hati.
Dimana ketiganya diubah menjadi glukosa, dan kemudian dilepas ke aliran
darah.Karbohidrat terutama dalam bentuk olahan seperti gula dan permen,
merupakan makanan yang paling cepat diserap. Dengan demikian, zat makanan itu
yang paling cepat menaikkan kadar gula darah. Setiap kadargula darah akan
bereaksi dalam pankreas untuk menghasilkan insulin, kemudian dilepas ke dalam
pembuluh darah yang melewati pankreas. Dengan cara ini, melalui peredaran darah
insulin, bisa menemukan jalannya ke seluruh jaringan tubuh. Walaupun insulin
mempunyai berbagai fungsi yang berbeda, satu fungsi utamanya adalah membantu
glukosa dalam darah untuk memasuki sel-sel jaringan, dimana glukosa itu
digunakan sebagai sumber energi.Jika tidak diperlukan untuk memproduksi enegi segera,
insulin menjamin agar glukosa diubah menjadi baik sebagai glikogen (sebagai
penyimpanan energi jangka pendek), maupun lemak untuk penyimpanan energi yang
lebih lama (Wise, 2002).
|
3.
Sumber Glukosa
Sejumlah glukosa dalam
darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah yang masuk dan yang keluar.
Glukosa masuk ke dalam dari tiga macam sumber :
a. Makanan yang mengandung karbohidrat
Setelah dicerna dan diserap jenis makanan ini merupakan
sumber glukosa tubuh yang paling penting.
b. Glikogen
Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk
melepaskan glukosa.
c. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk
menghasilkan glukosa.
Insulin tidak diperlukan
untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. Setelah glukosa masuk
ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa
meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada orang non-diabetik,
glukosa yang meninggalkan aliran darah digunakan lewat dua cara :
a.
|
b. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar
dan otot serta lemak di dalam jaringan adiposa (Mary. E. Beck, 1993).
4.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kadar glukosa darah
Kadar glukosa darah atau gula pada darah
dapat menurun, hal iniakandipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Karena pengaruh kurangnya gizi yang diperoleh
tubuh dalam waktu yang cukup lama ;
b. Karena tubuh menjalani latihan yang terlalu
berat ;
c. Berlangsungnya absorpsi glukosa yang tidak
lancar ;
d. Kegiatan organ inti yang mengalami gangguan
(adanya kerusakan) ;
e.
Ginjal tidak
dapat berfungsi dengan baik sehingga fungsinya mengalami kegagalan ;
f. Karena kekurangan atau penurunan hormon,
misal hormon kelenjar thyroida dan adrenal ;
g.
Karena
bertambahnya atau meningkatnya hormon insulin (Kartasapoetra G,1995).
Sebaliknya, kadar glukosa pun dapat meningkat
yang disebabkan adanya pengaruh dari faktor-faktor sebagai berikut :
a. Karena terserapnya karbohidrat yang melebihi
kebutuhan bagi sumbernya energi ;
b. Karena diabetes mellitus ;
c.
|
d. Terjadinya keracunan pada darah, texaemia ;
e.
Berlangsungnya
depresi perasaan, sehubungan dengan sesuatu masalah yang dihadapi yang sangat
mengkhawatirkan ;
f. Berlangsungnya pembangkitan emosi yang
berlebihan sehubungan dengan masalah dengan yang dihadapi sangat menjengkelkan
dan menimbulkan amarah besar (Kartasapoetra G,1995).
Kadar glukosa peredaran darah dapat dijaga
atau dipertahankan dengan baik, jika faktor-faktor di bawah ini dapat menunjang
kadar glukosa tersebut, yaitu sebagai berikut :
a. Berlangsungnya reaksi perubahan glikogen
menjadi glukosa secara timbal balik, sehingga selalu terdapat keseimbangan ;
b. Berlangsungnya reaksi perubahan karbohidrat
menjadi lemak
c. Pengeluaran atau ekskresi glukosa yang
berlebihan ;
d. Berlangsungnya pembentukan dan penggunaan muscle
glicogen atau glikogen otot ; dan
e.
Penggunaan
glukosa oleh berbagai jaringan dalam tubuh (Kartasapoetra, 1995).
5.
|
Di dalam tubuh ada 4 hormon yang berpengaruh
mengatur keseimbangan kadar gula darah dalam tubuh, yaitu :
a. Hormon tiroid
Hormon ini disekresi oleh kelenjar gondok dan mempunyai
efek peningkatan kadar gula darah dengan cara peningkatan penyerapan gula darah
dari usus (William F. Ganong, 1990)
b. Hormon insulin
Hormon ini diproduksi di dalam pancreas oleh sel beta pulau langerhans
dan kerjanya mengatur karbohidrat bersama dengan hati, adipose, otot, dan
bertanggung jawab terhadap nilai konstan gula darah (Sunita Almatsier, 2003).
c. Hormon epinefrin
Hormon ini dihasilkan oleh medula kelenjar adrenal dan mempunyai efek
merngubah adanya glikogen menjadi glukosa yang terutama ada di dalam hati (William
F. Ganong, 1990)
d. Hormon pertumbuhan
Hormon ini disekresi oleh hipofise anterior, hormon ini menimbulkan
pengeluaran asam lemak bebas dari jaringan adipose, jadi mempermudah
ketogenesis. Hormon ini juga dapat menurunkan pemasukan glukosa oleh hati dan
dapat menurunkan pengikatan insulin oleh jaringan (Sunita Almatsier, 2003).
6.
|
1.
Dampak Kadar Gula Darah Rendah
Kadar Gula Darah rendah menyebabkan berkurangnya glukosa ke
otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang
tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.hipoglikemia
yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. gejala
yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan
maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin
atau obat hipoglikemik per-oral. pada penderita tumor pankreas penghasil
insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama
jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi
lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
2.
Dampak Kadar gula
Darah Tinggi
Kadar Gula Darah
Tinggi memiliki beberapa komplikasi yang dapat terjadi, yaitu sebagai berikut :
1.
Sistem kardiovaskuler (peredaran darah jantung)
seperti hipertensi, infarck miokard ( gangguan pada otot jantung).
2.
Mata: retinopathy diabetika, katarak
3.
|
4.
Ginjal: pielonefritis (infeksi pada piala ginjal) Glumerulosklerosis
(Pengerasan pada glomerolus).
5.
Hati:
Sirosis Hepatis (Pengerasan pada hati)
(http://id.wikipedia.org/wiki/glukosadarah)
7.
Jenis-jenis Sampel Glukosa
Darah
a. Gula darah puasa
Tes ini cukup bermakna untuk diagnosa
diabetes mellitus, karena kenyataan bahwa ¾ pasien yang puasa normal. Test ini
dapat tetap dipegang dengan syarat tertentu bila didapatkan kadar gula puasa
sekitar 100-200 mg % harus dicurigai dan sebaliknya dilakukan pemeriksaan
ulang, tetap tinggi maka cukup menunjang diagnosa diabetes mellitus.
b. Gula darah 2 jam post prandial
Tes ini dipertanggungjawabkan karena jumlah
karbohidrat yang ;dimakan tidak sama tergantung kebiasaan. Test ini mempunyai
arti klinik para ahli berpendapat bila nilai berkisar 100-200 mg %, perlu
dicurigai diabetes mellitus dan harus dilakukan test yang lain, sedang bila
nilai lebih 140 mg % sangat memungkinkan diabetes mellitus.
c. Glukosa Toleransi Test (GTT)
Dimaksudkan untuk penenuan diagnosa pasti,
terutama apabila hasil pemeriksaan glukosa darah dan urine sebelumnya masih meragukan.
Pemeriksaan dilakukan berbeda tergantung beban glukosa yang diberikan
pengambilan darah dilakukan tiap jam setelah pemberian glukosa.
d.
|
Dimaksudkan untuk mengetahui kadar glukosa
seseorang tanpa memperhatikan kondisi orang tersebut dan biasanya untuk sekedar
ingin tahu.(Wattimena C. F,1985).
B.
Pemeriksaan
Laboratorium
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap
glukosa darah antara lain yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (GDP),
glukosa darah sewaktu (GDS) dan glukosa 2 jam setelah makan. (Darwis, et al., 2005).
Persiapan pasien pada pemeriksaan Glukosa Darah Puasa
yaitu pasien dipuasakan 8-12 jam sebelum tes, semua obat dihentikan dulu, bila
ada obat yang harus diberikan ditulis pada formulir permintaan tes. Pada
pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan, tes tes dilakukan 2 jam setelah tes
GDP, pasien dianjurkan makan makanan yang mengandung 100 gram karbohidrat
sebelum tes dilakukan. Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan bertujuan
untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu
setelah makan. Untuk memantau kadar glukosa darah dapat dipakai bahan plasma
vena atau serum dan darah kapiler ( Hardjoeno, et al., 2003 ).
|
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil
laboratorium, diantaranya yaitu; obat kortison dan tiazid dapat menyebabkan
peningkatan kadar gula darah, trauma dan stres dapat menyebabkan peningkatan
kadar gula darah. Penundaan pemeriksaan serum dapat menyebabkan penurunan kadar
gula darah, Merokok dapat meningkatkan kadar gula darah dalam serum, Aktifitas
yang berat sebelum uji laboratorium dilakukan dapat menurunkan kadar gula darah
(Lemon, P, & Burke, K., 2002).
Saat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa
darah yaitu Glukometer yang umumnya sederhana dan mudah dipakai. Hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat-alat tersebut dapat dipercaya
sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan cara
standar yang dianjurkan. Secara berkala, hasil pemantauan dengan alat
Glukometer perlu dibandingkan dengan cara konvensional ( Perkeni, 2006 ).
C.
|
POCT (Point Of Care
Testing) merupakan alat pemeriksaan laboratorium yang dioperasikan bukan di
dalam laboratorium induk, melainkan di dekat pasien, baik pasien rawat jalan
maupun pasien rawat inap. Dengan semakin canggihnya peralatan POCT, banyak
pihak telah mencoba memakai fasilitas ini tanpa pemahaman teknis
penggunaannya. Padahal, penggunaan alat-alat laboratorium, termasuk POCT, tanpa
pengetahuan yang adekuatakan menyebabkan kesalahan pengeluaran hasil, yang akhirnya
membahayakan nyawa pasien. (http://en.wikipedia.org/wiki/Point of-care_testing)
Beberapa penelitian menilai keakuratan pemeriksaan kadar
glukosa darah dengan glukometer. Pemeriksaan ini ternyata cukup baik dengan
sensitivitas 70 % dan spesivitas 90%.(Weitsgsser dkk, 2007).
Alat POCT Accu-Check Active dirancang untuk mengukur
secara kuantitatif kadar glukosa darah, bisa dipakai secara mandiri oleh pasien
di rumah maupun di fasilitas kesehatan. Alat Accu Check Active terdiri dari Meter, Code Chip dan Strip. Untuk memastikan
akurasi kerja alat Meter Glukosa Darah, maka setiap kali menggunakan strip test
dari tabung kemasan yang baru Code Chip harus diganti. Karena setiap kemasan
Code Chip bisa berbeda nomor serinya.
Prinsip pengujian alat POCT Accu Check Active adalah Reflectance (pemantulan) didefinisikan sebagai rasio
antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah
permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut.
Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen POCT dengan membaca warna yang
terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu
dengan reagen yang ada pada sebuah test strip. Reagen yang ada pada tes strip
akan menghasilkan warna dengan intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan
kadar bahan kimia yang ada di dalam sampel. Selanjutnya warna yang terbentuk
dibaca oleh alat dari arah bawah strip.(Manual Accu-Check, 2013).
|
Sistem (Strip Uji) dikalibrasi dengan cara metode heksokinase
dan dibandingkan dengan alat Automatic. Keakuratan alat Accu Check Active
dengan metode perbandingan hasilnya adalah sebagai berikut; dalam studi
eksternal berkisar antara 0,96 dan 1,03. Ketidak akuratan < 4% dalam
serangkaian tes, diperoleh variasi koefisien 3,4% (Manual Accu-Check, 2013).
|
Dalam situasi penurunan aliran darah perifer misalnya
pada dehidrasi berat, hipotensi, shock, dekompensasi gagal jantung atau
penyakit oklusi arteri perifer maka pemakaian alat Accu Check Active tidak
mencerminkan keadaan fisiologis yang benar ( Manual Accu-Check, 2013).
Gambar
2.1.Alat Accu Chek Active
|
Gambar
2.2.Susunan tes strip metode Reflectance
D.
Tinjauan Umum Tentang Alat Photometer Erba
Chem-5
1.
Pengertian Photometer
Erba Chem-5
Erba Chem-5
merupakan alat kimia analyzer yang menggunakan optik yang canggih.
|
2.
Spesifikasi
Photometer Erba Chem-5
1.
Pilihan
Analitis serbaguna seperti End point, Kinetik dan Fixed time, Mode monokromatis
dan Bikromatis.
2.
|
3.
128 program
tes uji langsung dipilih melalui Keyboard
4.
Alat
melakukan pengkalibrasian sehingga perawatan sederhana dan aman.
5.
Sangat mudah
digunakan karena memiliki software panduan operasi.
6.
Memiliki
tampilan Liquid crystal.
7.
Triple Cuvet
Sistem.
8.
Memiliki
memori chip yang dapat diperbaharui.
3.
Prinsip
Dasar
Jika suatu
rem dikenakan pada suatu larutan molekul atom, maka sebagian energy radiasi tersebut
ada yang diserap dan dikeluarkan. Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan hukum
Beer-Lambert “jika sebarkas sinar dilakukan pada suatu larutan, maka sinar itu
akan diserap (absorbant), banyaknya
sinar yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi larutan”. (Soeswono H,
2000).
4.
Cara
mengkalibrasi alat Photometer Erba Chem-5
a. Menyambung stok kontak sumber tegangan
listrik alat ini dengan stok kontak dinding arus tegangan AC.
b. Menghidupkan alat dengan menekan tombol
On/Off.
c.
Dilayar akan
muncul tekan jenis program.
d. Menekan pompa yang muncul pada layar.
e.
|
f.
Menekan
cuci, biarakan alat menghisap udara.
g. Memipet aquadest dengat tepat, kemudian alat
akan menghisap.
h. Menekan ok yang ada pada layar.
i.
Dilayar akan
muncul air, nilai lalu menekan OK.
E.
Kerangka
Pikir
Makanan yang dikonsumsi
oleh manusia menyebabkan terjadi peningkatan dan penurunan kadar glukosa
didalam darah, sebagaimana penurunan kadar glukosa darah menyebabkan
pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak
mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Sedangkan
peningkatan kadar glukosa menyebabkan Sistem kardiovaskuler (peredaran darah jantung)
seperti hipertensi, infarck miokard ( gangguan pada otot jantung), retinopathy
diabetika, katarak, neropathy diabetika,pielonefritis (infeksi
pada piala ginjal), Glumerulosklerosis (Pengerasan pada glomerolus), Sirosis Hepatis (Pengerasan pada hati) .
|
||||
|
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah observasi laboratorik, untuk
membandingkan hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan Alat POCT
dengan Alat Photometer.
B.
Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan
Sampel
2.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan di Laboratorium Klinik Finari
Medical Centre Makassar.
3.
Sampel
Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang akan memeriksakan kadar glukosa darah
sewaktu di Laboratorium Finari Medical Centre Makassar.
4.
Teknik
pengambilan sampel
|
|
C.
|
1. Variabel
bebas
Variabel bebas pada penelitian kali ini
adalah alat POCT dan Photometer.
2. Variabel
terikat
Variabel terikat pada penelitian kali
ini adalah hasil pemeriksaan Glukosa darah.
D.
Definisi operasional
1.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter.
3.
Pemeriksaan glukosa darah sewaktu adalah
pemeriksaan gula darah klien sewaktu-waktu (kapan saja) bila diperlukan.
4.
Sentrifuge merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi,
memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian
paling sering untuk pemisahan komponen sel darah dan pemrosesan sampel urine.
5.
Serum adalah
cairan yang berwarna bening kekuningan yang terpisah ketika darah menggumpal.
6.
|
7.
Accu Check
Active adalah adalah alat test kadar gula darah dalam darah yang bekerja secara
digital menggunakan prinsip pemeriksaan Reflentance dengan hasil prediksi lebih
cepat, akurat, tidak sakit, kapan saja dan dimana saja.
8.
Photometer Erba
chem-5 adalah salah satu jenis photometer layar sentuh yang digunakan untuk
pemeriksaan kimia klinik.
E.
|
F.
|
1.
Lokasi
Penelitian
Penelitian dilaksanakan
di Laboratorium Klinik Finari Medical Centre Makassar.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian
mulai dilaksanakan bulan Juni 2014.
G.
ProsedurPenelitian
1.
Pra Analitik
a.
Persiapan
Alat dan Bahan
1.
Alat terdiri
dari tabung reaksi, rak tabung, label, klinipet 10 µl, 1000 µl, spoit,
tourniquit , centrifuge ,stopwatch ,photometer (Photometer Erba chem-5), alat
POCT Accu Check Active.
2.
Bahan
terdiri dari darah/serum ,kapas alkohol 70%, kit Reagen glukosa, strip alat
POCT Accu Check Active.
b.
Persiapan
pasien
Tidak ada persiapan khusus diwajibkan kepada
pasien
c.
Pengambilan
sampel
Pada orang dewasa, dipakai salah satu vena
dalam fosa cubiti, pada bayi vena jugularis superficialis dapat dipakai
atau juga darah dari sinus sagittalis
superior dengan cara :
1.
Bersihkan
bagian tersebut dengan alkohol 70% dan biarkan sampai menjadi kering lagi.
2.
|
3.
Regangkan
kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak dapat bergerak.
4.
Tusuk kulit
dengan jarum atau semprit dalam tangan kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena.
5.
Lepaskan
atau direnggangkan pembendungan dan perlaha-lahan tarik penghisap semprit
sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat.
6.
Lepaskan
pembendungan jika masih terpasang
7.
Simpan kapas
di atas jarum dan cabutlah semprit dan jarum itu.
8.
Minta kepada
orang yang darahnya di ambil supaya tempat tusukan itu ditekan selama beberapa
menit dengan kapas tadi
9.
Angkat jarum
dari semprit dan alirkanlah (jangan semprotkan) darah ke dalam wadah atau
tabung reaksi melalui dinding tabung. (R. Gandosoebrata,1969)
2.
|
a.
Prosedur
penelitian
1.
Metode GOD-PAP
a.
Prinsip
kerja pemeriksaan
Glukosa akan dioksidasi dengan adanya enzim glukosa
oksidase membentuk suatu asam glukonat dan peroksida. Peroksida yang
terbentuk direaksikan dengan 4 amino-antypyrine dan asam hidroksi benzoic, dengan
adanya peroksidase membentuk senyawa kompleks yang berwarna. Intensitas
warna merah yang terbentuk sebanding dengan kadar glukosa dalam sampel.
b.
Prosedur
kerja
Siapkan alat
dan bahan. Kemudian pastikan alat dan bahannya bersih dan steril. Lalu siapkan
3 buah tabung beserta rak tabung yang diberi label blanko sampel dan sampel
diantaranya: a. Tabung blanko; b. Tabung standar; c. Tabung sampel. Kemudian
masukkan kit Reagen pada tabung blanko sebanyak 1000 µl, tabung standar 1000 µl
dan tabung sampel sebanyak 1000 µl. Setelah itu masukkan larutan standar pada
tabung standar dan sampel serum pada tabung sampel dan tabung sampel sebanyak
10 µl. Kemudian inkubasi selama 5 menit pada suhu 37°
C. serta baca pada alat photometer dengan panjang gelombang 546 nm.
c.
|
2.
Alat
POCT Accu Check Active
a.
Prinsip
kerja
Prinsip kerja pada Alat POCT
Accu check Activ eadalah Reflectance (pemantulan) didefinisikan sebagai rasio
antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah
permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada permukaan tersebut.
Reagen yang ada pada tes strip akan menghasilkan warna dengan intensitas
tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam
sampel. Selanjutnya warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah
strip.
b.
Prosedur
kerja
Untuk test gluocsa membutuhkan 5 µl darah .
Lalu darah yang telah diambil dipipet menggunakan mikropipet lalu
didekatkan ke mulut strip sampai
terdengar bunyi “Bip”. Setelah bunyi “Bip” alat mulai menghitung mundur.
Kemudian membaca hasil pada layar alat (Sumber: Manual Accu Chek).
|
3.
Pasca
Analitik
·
Interpretasi
Hasil
Nilai normal
untuk alat Photometer : 70-125
mg/dL
(Buku m\anual photometer Erba Chem-5)
Nilai
Normal untuk alat Accu check : 74
- 106 mg/dL
(Buku Manual Accu Check)
H.
Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analsis deskriptif yaitu Data yang didapat dianalisa dengan menggunakan rumus
uji T
Keterangan :
X1 = Rata-Rata data sampel 1
X2 = Rata-Rata data sampel 2
S1 =
Standar deviasi data sampel 1
S2 =
Standar deviasi data sampel 2
n1 =
Jumlah anggota sampel 1
n2 = Jumlah
anggota sampel 2
Sumber : Sugiyono. (2006)
|
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Klinik Finari Medical
Center Makassar.Hasil penelitian yang diperoleh disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada pasien di Klinik Finari Medical Center Makassar.
No
|
Kode sampel
|
Jenis Kelamin
|
Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah (mg/dl)
|
|
POCT
|
Photometer
|
|||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
|
P
P
P
L
L
P
P
P
P
L
P
L
L
P
L
L
P
L
P
P
|
110
102
154
230
113
330
125
175
115
154
140
254
178
195
127
234
193
273
169
197
|
90
91
132
210
97
300
103
153
93
139
127
230
163
178
110
220
177
260
158
186
|
Sumber : data primer Juni 2014
|
|
Alat
|
N
|
Rata-rata
|
SD
|
thitung
|
ttabel
|
POCT
Photometer
|
20
20
|
178,4
160,85
|
61,26
59,88
|
0,916
|
2,025
|
Sumber : data primer
B.
Pembahasan
Penelitian ini dilakukan
secara observasi laboratorik,
yang dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan
alat POCT dengan alat Photometer.
Dari tabel 4.1.menunjukkan
bahwa hasil pemeriksaan kadar glukosa
darah dengan
menggunakan alat POCT,
kadar terendah yang di dapat di darah pasien adalah 102 mg/dl dan yang tertinggi adalah 330
mg/dl atau dengan rata-rata adalah 178,4
mg/dl. Sedangkan pada alat Photometer, kadar terendah pasien yang
di dapat adalah 90
mg/dl dan yang tertinggi adalah 300
mg/dl atau dengan rata-rata 160,85
mg/dl.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
t hitung (0,916)
< t tabel (2,025)
yang berarti Ho diterima dimana tidak terdapat perbedaan bermakna dari hasil
kedua alat yang di bandingkan.
Terjadinya perbedaan hasil
pemeriksaan pada kedua alat tersebut karena dipengaruhi oleh berbagai faktor
baik itu di tahap pra analitik, analitik, maupun pasca analitik. Pada tahap pra
analitik biasanya disebabkan oleh preparasi bahan pemeriksaan, sampel yang
terkontaminasi oleh zat-zat yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan, maupun alat yang akan digunakan belum terkalibrasi sehingga bisa
memberikan hasil positif palsu. Pada tahap analitik kesalahan yang sering
terjadi adalah perlakuan sampel yang tidak sesuai, waktu inkubasi, salah
mencampur reagen, maupun faktor suhu yang diperlukan sampel sebelum dilakukan
pemeriksaan.Sedangkan pada tahap pasca analitik, hal-hal yang paling sering
terjadi adalah interpretasi hasil maupun salah mencatat hasil sehingga
menyebabkan hasil yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya
dari pasien.
|
Dan yang
utama adalah selalu memperhatikan quality control dari alat tersebut.Apakah
masih layak atau perlu dilakuka kalibrasi sehingga hasil yang dikeluarkan dapat
dipertanggung jawabkan.Serta secara berkala melakukan PMI (Pemantapan mutu
Internal) dan PME (Pemantapan Mutu Eksternal).
|
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang bermakna, dimana Ho diterima dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada alat Photometer
(ERBA CHEM-5) dengan alat POCT (ACCU CHECK ACTIVE).
B.
Saran
1. Kepada
para petugas laboratorium agar memilih
alat yang akurat dan sudah diketahui kualitasnya demi menjamin hasil diagnosa
dari suatu pemeriksaan dan memperhatikan quality
control alat secara berkala.
2. Kepada
peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan membandingkan seberapa besar perbandingan hasil glukosa
darah dengan menggunakan beberapa alat yang berbeda.
|
|
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia. Pustaka.
Anonim.2012.
Alat POCT (Online).http://jurnalk3.com/blog.
(diakses 12 april 2014)
Anonim.2007. Gula Darah (Online).http://id.wikipedia.org/wiki. (diakses 12 April 2014)
Anonim.2007. Metabolisme Karbohidrat
(Online).http://id.wikipedia.org/wiki.
(diakses 12 april 2014)
Anonim. 2012. Point
Of Care Testing (Online). http://en.wikipedia.org/wiki.
(diakses 12 april 2014)
D.N Baron. 1984. Kapita Selekta Patologi Klinik.ECG.
Jakarta
Darwis Y, dkk. 2005. Pedoman pemeriksaan
laboratorium untuk penyakit Diabetes mellitus. Departemen Kesehatan
Indonesia. Jakarta.
Gandosoebrata,
R. 1969. Penuntun Laboratorium Klinik . Dian Rakyat.Jakarta.
G. Kartasapoetra. 1995. Ilmu
Gizi “ Korelasi, Kesehatan dan
Produktifitas Kerja”.PT.
Rineka Cipta. Jakarta.
Hardjoeno, H. 2003. Interpretasi
Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. EGC.Jakarta.
Lee, Joyce le Fever.
2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostic: alih bahasa,
Sari Kurnianingsih ( et al ); editor edisi Bahasa Indonesia, Ramona P. Kapoh –
Ed.6 –. EGC.Jakarta.
Lemon, P, & Burke, K. 2002.Medical Surgical Nursing: Critical thinking in client care. (2th
Ed).Prenince Hall. New Jersey. Jakarta.
Manual
Accu-Check, 2013
Mary. E. Beck, 1993. Ilmu Gizi & Diet.Penerbit Yayasan Essentia Media. Yogyakarta
|
Sacher. Roland A, dan
Mc Pherson. Richard A, 2004. Tinjauan
Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.edisi II.EGC. Jakarta
Santoso, Sastropoetro.
1998. Partisipasi, Komunikasi Dan Persuasi
Dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni
Sugiyono.
(2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit
Alfabeta
Watimena CF. 1985. Diktat Kimia Klinik Jilid I.
Pusat Pendidikan Kesehatan RI. Jakarta.
William
F. Ganong. 1990. Fisiologi Kedokteran Edisi 14. EGC.Jakarta.
|
Pengolahan data hasil
pemeriksaan kadar asam urat menggunakan alat POCT dengan alat photometer di Klinik Finari Medical Centre,
Makassar.
No
sampel
|
X1
|
X1–X1
|
(X1-X1)2
|
X2
|
X2–X2
|
(X2-X2)2
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
110
102
154
230
113
330
125
175
115
154
140
254
178
195
127
234
193
273
169
197
|
-68.4
-76.4
-24.4
51.6
-65.4
151.6
-53.4
-3.4
-63.4
-24.4
-38.4
75.6
-0.4
16.6
-51.5
55.6
14.6
94.6
-9.4
18.6
|
4678.56
5836.96
595.36
2662.56
4277.16
22982.56
2851.56
11.56
4019.56
595.36
1474.56
5715.36
0.16
275.56
2641.96
3091.36
213.16
8949.16
88.36
345.96
|
90
91
132
210
97
300
103
153
93
139
127
230
163
178
110
220
17
260
158
186
|
-70.85
-69.85
-28.85
49.15
-63.85
139.15
-57.85
-7.85
-67.85
-21.85
-33.85
-69.5
2.15
17.15
-50.85
59.15
16.15
99.15
-2.85
25.15
|
5019.723
4879.023
832.3225
2415.723
4076.823
19362.72
3345.62
61.6625
4603.623
477.4223
1145.823
4781.723
4.6225
294.1225
2585.723
3498.723
260.8225
9830.723
8.1225
632.5225
|
|
3568
|
|
71306.8
|
3217
|
|
68118.55
|
Ket
: X1 = Hasil Alat POCT
X2 = Hasil Alat PHOTOMETER
|
n = 20 n
= 20
= 178,4 =
160,85
a. Uji
t hitung
|
b. Mencari
t tabel
Untuk hitung t tabel = 95% =
0,05
DK = n1 + n2 - 2
= 20 + 20 - 2
= 38
Pada Tingkat Kepercayaan 95%
30 =
2,042
40 =
2,021
38 = X
X = =
= =
= - 20,21 +
10x = 0,042
10x =
0,042 + 20,21
10x =
20,252
X =
X
= 2,025
Jadi t tabel = ,2,02
|
||||
GRAHA ANDIGHA , Jl.
Boulevard Raya Blok F 5 EF, Panakukkang Mas-Makassar, Telp. (0411) 436232
HASIL
PENELITIAN
Nama Peneliti :
Muh. Fadli S
NIM :
AKM.05.11.029
Program Studi :
Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar
Tanggal Penelitian : 02
Juni s/d 07 Juni 2014
Judul Penelitian :
“ Perbandingan Hasil Glukosa Darah Menggunakan Alat
POCT dengan Photometer ”
No
|
Kode sampel
|
Jenis Kelamin
|
Hasil Pemeriksaan Glukosa
Darah (mg/dl)
|
|
POCT
|
Photometer
|
|||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
|
P
P
P
L
L
P
P
P
P
L
P
L
L
P
L
L
P
L
P
P
|
110
102
154
230
113
330
125
175
115
154
140
254
178
195
127
234
193
273
169
197
|
90
91
132
210
97
300
103
153
93
139
127
230
163
178
110
220
177
260
158
186
|
Makassar, 12 Juni 2014
Pimpinan Klinik Finari Medical Centre
DR.dr.H. A Makbul Aman, Sp.PD, K-EMD
|
||||
GRAHA ANDIGHA , Jl.
Boulevard Raya Blok F 5 EF, Panakukkang Mas-Makassar, Telp. (0411) 436232
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, Menerangkan bahwa
:
Nama : Muh.
Fadli S
NIM :
AKM. 05.11.029
Instansi: Analis Kesehatan Muhammadiyah
Telah melaksanakan Penelitian
dibagian Laboratorium di Finari Medical Centre Makassar dengan Judul “
Perbandingan Hasil Glukosa Darah Menggunakan Alat POCT dengan Photometer” dari
tanggal 02 s/d 07 Juni 2014.
Dengan
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Makassar,
12 Juni 2014
Pimpinan
Klinik Finari Medical Centre
DR.dr.H.
A Makbul Aman, Sp.PD, K-EMD
assalamuaikum wr.wb
BalasHapussaya rifky kebetulan saya mahasiswa tingkat akhir D4 analis kesehatan, saya tertarik dengan judul tulisan di atas untuk di jadikan salah satu referensi judul skripsi saya,apa saya boleh minta kontak agan untuk berdiskusi? terimaksih sebelumnya :)